Kata Pengantar
Bahasa pemrograman mikroprosesor adalah kunci untuk mengontrol dan memanfaatkan kemampuan mikroprosesor dalam berbagai aplikasi, mulai dari sistem embedded hingga komputer modern. Modul ini dirancang untuk membantu peserta memahami konsep dasar bahasa pemrograman mikroprosesor, mulai dari bahasa assembly hingga bahasa tingkat tinggi seperti C.
Dengan pendekatan teori dan praktikum, modul ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah pemrograman mikroprosesor, termasuk penulisan kode, kompilasi, dan eksekusi. Selamat belajar !
Pengenalan Bahasa Pemrograman Mikroprosesor
Definisi dan Jenis Bahasa Pemrograman
Perbedaan Bahasa Assembly dan Bahasa Tingkat Tinggi
Bahasa Assembly untuk Mikroprosesor
Struktur Dasar Bahasa Assembly
Instruksi Dasar dan Addressing Mode
Contoh Program Assembly Sederhana
Bahasa Tingkat Tinggi untuk Mikroprosesor
Penggunaan Bahasa C dalam Pemrograman Mikroprosesor
Perbandingan dengan Bahasa Assembly
Praktikum Pemrograman Mikroprosesor
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Langkah-Langkah Praktikum
Analisis dan Diskusi
Evaluasi dan Referensi
Soal Evaluasi
Daftar Referensi
1.1 Definisi dan Jenis Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman mikroprosesor adalah bahasa yang digunakan untuk menulis instruksi yang dapat dijalankan oleh mikroprosesor.
Jenis Bahasa Pemrograman:
Bahasa Assembly:
Bahasa tingkat rendah yang berhubungan langsung dengan hardware.
Menggunakan mnemonic untuk mewakili instruksi mesin.
Bahasa Tingkat Tinggi:
Bahasa seperti C, C++, atau Python.
Lebih mudah dipahami dan digunakan.
1.2 Perbedaan Bahasa Assembly dan Bahasa Tingkat Tinggi
2.1 Struktur Dasar Bahasa Assembly
Label: Penanda lokasi dalam program.
Instruksi: Perintah yang dijalankan oleh mikroprosesor.
Operand: Data atau alamat yang digunakan oleh instruksi.
Contoh Struktur:
2.2 Instruksi Dasar dan Addressing Mode
Instruksi Dasar:
Data Transfer: MOV, MVI, LDA, STA.
Aritmatika: ADD, SUB, INR, DCR.
Logika: AND, OR, XOR.
Control Flow: JMP, CALL, RET.
Addressing Mode:
Immediate: Data langsung disediakan dalam instruksi.
Register: Data berada di register.
Direct: Alamat memori langsung ditentukan.
2.3 Contoh Program Assembly Sederhana
Program: Menjumlahkan Dua Bilangan
3.1 Penggunaan Bahasa C dalam Pemrograman Mikroprosesor
Bahasa C adalah bahasa tingkat tinggi yang sering digunakan untuk pemrograman mikroprosesor karena kemampuannya untuk mengontrol hardware secara efisien.
Contoh Program C Sederhana:
3.2 Perbandingan dengan Bahasa Assembly
Bahasa C:
Lebih mudah dipahami dan ditulis.
Memerlukan compiler untuk mengubah kode menjadi bahasa mesin.
Bahasa Assembly:
Lebih sulit dipelajari tetapi memberikan kontrol penuh atas hardware.
Tidak memerlukan compiler, langsung diubah menjadi bahasa mesin oleh assembler.
4.1 Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Mikroprosesor (contoh: Intel 8085, ARM, atau AVR).
Simulator atau emulator mikroprosesor (contoh: GNUSim8085, Proteus).
Komputer dengan software assembler dan compiler C.
4.2 Langkah-Langkah Praktikum
Praktikum 1: Menulis Program Assembly
Buka simulator GNUSim8085.
Tulis program assembly untuk menjumlahkan dua bilangan.
Jalankan program dan amati hasilnya.
Praktikum 2: Menulis Program C
Buka compiler C seperti GCC atau Code::Blocks.
Tulis program C untuk mengontrol LED menggunakan mikroprosesor.
Compile dan jalankan program.
4.3 Analisis dan Diskusi
Peserta diminta memodifikasi program dan mengamati hasilnya.
Diskusi tentang kelebihan dan kekurangan bahasa assembly dan C.
5.1 Soal Evaluasi
Jelaskan perbedaan antara bahasa assembly dan bahasa tingkat tinggi!
Buat program assembly untuk mengalikan dua bilangan!
Jelaskan kelebihan menggunakan bahasa C dalam pemrograman mikroprosesor!
5.2 Daftar Referensi
Buku: "The Art of Assembly Language" oleh Randall Hyde.
Dokumentasi Intel 8085: Intel 8085 Datasheet.
Tutorial online: YouTube channel "Neso Academy" dan "Engineering Funda".
Dengan memahami bahasa pemrograman mikroprosesor, Anda telah memiliki dasar yang kuat untuk mengembangkan aplikasi berbasis mikroprosesor. Selamat mencoba dan semoga sukses!