Untuk Teknik Audio Video
Sumber : https://infopmb.itpln.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/elektro1.jpg
Speaker NotesĀ
Dalam modul ini, kita akan membahas tentang penerapan berbagai macam rangkaian elektronika digital yang umum digunakan dalam bidang teknik audio video. Penguasaan terhadap rangkaian elektronika digital ini penting untuk memahami bagaimana perangkat audio video bekerja dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.
sumber :https://lh3.googleusercontent.com/gg/ANIJZFFQrw_jEDHQnhiLx0-nc-xb-YS3EaTEE5rWeDjDJrx-BFvUisx1LrA3A2p2pIFcCb6bWxuCya8yt8iK5LVc_BR2JyzoEVmYUPgCwH0K_OSjk9728nwCeoKrr8aGwM9rhsX7CCeknziyeQCVRcWzxFyFtSLhYv-Y6x0I-deFznpWLwd4DTxUVG2yL6XFqwnWg3A2dLQANQJ2c3DqtLFIOxuMLA8FaimL3ewDyZeUKJ7iS_VPIEAERW-mXM_dIXiHz8CDqUvEaIhtP8DUiOkBucQRoWAACCx3dipji_0Dcv6rMMrMXh_t1QN24Ge2dKZjcTEYqDVFnoe-lJ9FDFliAho
Resistor: Mengatur aliran arus listrik
Kapasitor: Menyimpan energi listrik sementara
Dioda: Membatasi aliran arus listrik satu arah
Transistor: Penguat dan pemicu sinyal elektronik
IC (Integrated Circuit): Sirkuit terpadu yang berisi banyak komponen elektronik miniaturiasi
Speaker Notes Komponen dasar rangkaian elektronika digital terdiri dari resistor, kapasitor, dioda, transistor, dan IC (Integrated Circuit). Resistor berfungsi mengatur aliran arus listrik. Kapasitor berfungsi menyimpan energi listrik sementara. Dioda berfungsi membatasi aliran arus listrik satu arah. Transistor berfungsi sebagai penguat dan pemicu sinyal elektronik. IC merupakan sirkuit terpadu yang berisi banyak komponen elektronik miniaturiasi sehingga fungsinya lebih kompleks.
Logika Digital
sumber : https://lh3.googleusercontent.com/gg/ANIJZFFvBktLUaVX_nmbvRc_HwPAXBghUuWl02QBgRKZ218EE8fvPXuvgJHiGKuFy1SR00c3PKpqjk3h2FYamJXVmH2vWH_lVDI26EveSOj14-2V7SM1ZXc71fP-3srKN2YGKJAMMqtu4_yVaQmZKElZElT_8pDVG7hqW3dt-g0ezf1xQy08fhfcB-4sD0OPKVgbOr0yN8m6jyK49WPn1psr5YyhU0cmmsuuhEgRXorP4meE3I9JphZQzfLCw9DBLqUySYnCKMZ0eftS7s8cIDREhfDFkRPK4kWSpvXgWxFUGErEzva6UUec-9DvMqUruu9S5uLkyBa0oB9TC7j07mYLRvY
Sistem bilangan biner (0 dan 1)
Gerbang logika (AND, OR, NOT, XOR, NAND, NOR)
Kombinasi gerbang logika untuk fungsi tertentu
Speaker Notes Logika digital menggunakan sistem bilangan biner yang terdiri dari angka 0 dan 1. Gerbang logika adalah rangkaian dasar yang melakukan operasi logika pada sinyal digital. Beberapa jenis gerbang logika yang umum digunakan adalah AND, OR, NOT, XOR, NAND, dan NOR. Kombinasi dari gerbang logika ini dapat digunakan untuk membuat fungsi tertentu dalam rangkaian digital.
Menyimpan data digital
Berbagai jenis flip-flop (RS, D, JK, T)
Aplikasi dalam pembagian frekuensi dan pencacah
Speaker Notes Rangkaian flip-flop adalah rangkaian elektronika digital yang berfungsi untuk menyimpan data digital. Ada beberapa jenis flip-flop yang umum digunakan, seperti RS flip-flop, D flip-flop, JK flip-flop, dan T flip-flop. Masing-masing jenis flip-flop memiliki karakteristik tersendiri. Flip-flop memiliki aplikasi dalam pembagian frekuensi dan pencacah.
sumber: https://lh3.googleusercontent.com/gg/ANIJZFHaw9g4uoRm7EGue7sCoJp4A-j8FVepRuy1OyNUSG46yN_EOo0gLmYeDz20Kb_WNZbRvLGxHowmkjeqc_4UNrxI14BnHwRA701k4x7gckmlF1b7rdga5zTSiShbYSCrT6cGkwbWM7CffFJZ3Yo9JruuXxjbwaSegBa78GnbkKFNCborkwHjRf_qgVCM_Gz8KszIzNXPy2ZE21yUpDHQGZn0yDRoc1D_Fyb-7Zj8Ae8czwuePMsq2PuyXc7_3CZu9oA2nvI1MQE8AecR6jDcVrzHTAuJgtT4JCZ1vI-tmre0jFB0PxZeuYuyDcyPm-UJ5xRI1t2Za_ijgJof6VdnkOk
Menghasilkan sinyal pulsa dengan waktu tertentu
IC Timer 555 sebagai timer serbaguna
Aplikasi dalam pewaktuan dan efek suara
Speaker Notes Timer digital adalah rangkaian elektronika digital yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal pulsa dengan waktu tertentu. IC Timer 555 merupakan salah satu timer yang serbaguna dan banyak digunakan. Aplikasi timer digital dalam bidang teknik audio video misalnya untuk pewaktuan dan efek suara.
ADC: Mengubah sinyal analog menjadi digital
DAC: Mengubah sinyal digital menjadi analog
Penting untuk antarmuka antara sinyal analog dan digital
Speaker Notes Konverter Analog Digital (ADC) berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Konverter Digital Analog (DAC) berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog. Kedua komponen ini penting untuk antarmuka antara sinyal analog dan sinyal digital dalam perangkat audio video. Misalnya, sinyal audio yang analog diubah menjadi sinyal digital untuk proses perekaman dan editing, kemudian diubah kembali menjadi analog untuk dikeluarkan ke speaker.
Perangkat Audio
Amplifier
Equalizer
Crossover
Efek suara
Perangkat Video
Kamera video
Televisi
Monitor
Perekam video
Sistem Kontrol
Mixer audio
Pengontrol pencahayaan
Pengontrol proyektor
Sistem otomatisasi
Speaker Notes Rangkaian digital memiliki banyak aplikasi dalam berbagai perangkat audio video. Pada perangkat audio, rangkaian digital digunakan dalam amplifier, equalizer, crossover, dan efek suara. Pada perangkat video, rangkaian digital digunakan dalam kamera video, televisi, monitor, dan perekam video. Pada sistem kontrol, rangkaian digital digunakan dalam mixer audio, pengontrol pencahayaan, pengontrol proyektor, dan sistem otomatisasi.
Amplifier: Rangkaian digital digunakan untuk mengontrol gain dan impedansi amplifier, sehingga menghasilkan suara yang lebih jernih dan kuat.
Equalizer: Rangkaian digital digunakan untuk mengatur frekuensi suara, sehingga menghasilkan suara yang lebih seimbang dan sesuai dengan selera pendengar.
Crossover: Rangkaian digital digunakan untuk membagi frekuensi suara ke speaker yang sesuai, sehingga menghasilkan suara yang lebih detail dan spasial.
Efek suara: Rangkaian digital digunakan untuk menghasilkan berbagai efek suara, seperti reverb, delay, dan chorus, sehingga memperkaya suara yang dihasilkan.
Speaker Notes Berikut adalah beberapa contoh penerapan rangkaian digital dalam perangkat audio:
Amplifier: Pada amplifier, rangkaian digital digunakan untuk mengontrol gain dan impedansi amplifier. Gain adalah penguatan sinyal audio. Impedansi adalah hambatan listrik yang ditimbulkan oleh amplifier terhadap sinyal audio. Pengaturan gain dan impedansi yang tepat dapat menghasilkan suara yang lebih jernih dan kuat.
Equalizer: Equalizer adalah perangkat yang digunakan untuk mengatur frekuensi suara. Rangkaian digital dalam equalizer memungkinkan pengguna untuk mengatur frekuensi suara secara presisi, sehingga menghasilkan suara yang lebih seimbang dan sesuai dengan selera pendengar.
Crossover: Crossover adalah perangkat yang digunakan untuk membagi frekuensi suara ke speaker yang sesuai. Rangkaian digital dalam crossover memungkinkan pengguna untuk mengatur pembagian frekuensi secara presisi, sehingga menghasilkan suara yang lebih detail dan spasial.
Efek suara: Efek suara adalah efek yang ditambahkan pada suara asli untuk memperkaya suara yang dihasilkan. Rangkaian digital memungkinkan pengguna untuk menghasilkan berbagai efek suara, seperti reverb, delay, dan chorus, yang dapat digunakan untuk menciptakan berbagai suasana dalam musik atau film.
Rangkaian digital memiliki banyak aplikasi dalam berbagai perangkat audio video.
Penguasaan terhadap rangkaian digital penting bagi teknisi audio video untuk memahami cara kerja perangkat dan dapat melakukan perbaikan atau modifikasi.
Modul ajar ini diharapkan dapat membantu siswa SMK Teknik Audio Video untuk memahami konsep dasar rangkaian digital dan penerapannya dalam berbagai perangkat audio video.
Speaker Notes Rangkaian digital merupakan komponen penting dalam berbagai perangkat audio video. Dengan mempelajari modul ajar ini, diharapkan siswa SMK Teknik Audio Video dapat memahami konsep dasar rangkaian digital dan penerapannya dalam berbagai perangkat audio video. Pemahaman ini penting bagi teknisi audio video untuk memahami cara kerja perangkat dan dapat melakukan perbaikan atau modifikasi.
download
photo_prints
Speaker Notes Modul ajar ini hanya memberikan pemahaman dasar tentang rangkaian digital dan penerapannya dalam teknik audio video. Untuk mempelajari lebih lanjut, siswa dapat merujuk pada sumber belajar tambahan yang disediakan.
Pengantar
Dunia audio video modern tak lepas dari sentuhan teknologi digital. Sinyal suara dan gambar yang tadinya analog kini banyak diproses dan ditransmisikan secara digital. Hal ini memungkinkan terciptanya perangkat yang lebih canggih, efisien, dan kaya fitur. Buku ini akan membahas tentang penerapan berbagai macam rangkaian elektronika digital yang umum digunakan dalam bidang teknik audio video. Penguasaan terhadap rangkaian ini penting untuk memahami bagaimana perangkat audio video bekerja dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Komponen Dasar Rangkaian Digital
Rangkaian digital dibangun dari berbagai komponen elektronika yang difungsikan untuk memproses sinyal digital. Sinyal digital sendiri hanya terdiri dari dua level tegangan, yaitu logika 0 (nol) dan logika 1 (satu). Komponen-komponen dasar yang umum digunakan meliputi:
Resistor: Mengatur aliran arus listrik dalam rangkaian.
Kapasitor: Menyimpan energi listrik sementara dan berperan dalam menentukan waktu tunda (delay) sinyal digital.
Dioda: Membatasi aliran arus listrik searah, sehingga berguna untuk mengarahkan dan melindungi rangkaian.
Transistor: Komponen aktif yang berfungsi sebagai penguat dan pemicu sinyal digital.
Integrated Circuit (IC): Sirkuit terpadu yang berisi banyak komponen elektronika miniaturiasi untuk menjalankan fungsi tertentu secara kompleks. Contoh IC yang sering digunakan dalam teknik audio video adalah timer 555 dan konverter analog-digital (ADC).
Logika Digital dan Gerbang Logika
Logika digital merupakan dasar kerja dari rangkaian elektronika digital. Sistem bilangan biner (0 dan 1) digunakan untuk merepresentasikan data dan instruksi. Gerbang logika adalah rangkaian dasar yang melakukan operasi logika pada sinyal digital. Beberapa jenis gerbang logika yang umum ditemui adalah:
AND: Kedua input harus bernilai 1 (HIGH) agar output bernilai 1 (HIGH).
OR: Salah satu atau kedua input bernilai 1 (HIGH) maka output bernilai 1 (HIGH).
NOT: Membalik nilai input. Input 0 menjadi output 1, dan sebaliknya.
XOR (eXclusive OR): Hanya output bernilai 1 (HIGH) jika kedua input berbeda nilai.
Kombinasi dari berbagai gerbang logika ini dapat digunakan untuk membuat fungsi tertentu dalam rangkaian digital. Sebagai contoh, gerbang logika AND dan OR dapat digunakan untuk membuat rangkaian pendeteksi penekanan tombol (button debouncer).
Rangkaian Flip-Flop
Flip-flop adalah rangkaian elektronika digital yang berfungsi untuk menyimpan data digital (0 atau 1). Data ini dapat diubah berdasarkan sinyal clock (jam) dan input kontrol lainnya. Jenis-jenis flip-flop yang umum digunakan meliputi:
RS Flip-Flop: Memiliki input Set (S) dan Reset (R). Input S membuat output bernilai 1 (HIGH), sedangkan input R membuat output bernilai 0 (LOW).
D Flip-Flop: Memiliki input Data (D). Nilai pada input D akan dipindahkan ke output pada saat sinyal clock aktif (HIGH).
JK Flip-Flop: Mirip dengan D Flip-Flop, tetapi memiliki input J dan K untuk set dan reset yang bekerja berdasarkan kombinasi keduanya.
T Flip-Flop: Berubah state (toggle) output pada setiap sinyal clock aktif (HIGH).
Flip-flop memiliki berbagai aplikasi dalam rangkaian digital, seperti pembagian frekuensi, pencacah (counter), dan penyequencer.
Timer Digital
Timer digital adalah rangkaian elektronika digital yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal pulsa dengan durasi tertentu. Salah satu IC timer yang banyak digunakan adalah IC timer 555. Timer 555 dapat dikonfigurasi untuk menghasilkan sinyal pulsa astabil (terus menerus), monostabil (tunggal), atau Schmitt trigger. Timer digital digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pewaktuan pada efek suara, kontrol pencahayaan panggung, dan sinkronisasi antar perangkat.
Konverter Analog-Digital (ADC) dan Digital-Analog (DAC)
Perangkat audio video biasanya berurusan dengan sinyal analog (kontinu) dan sinyal digital (diskret). Konverter Analog-Digital (ADC) berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, sehingga dapat diproses dan ditransmisikan secara digital. Sebaliknya, Konverter Digital-Analog (DAC) berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, sehingga dapat diubah menjadi suara atau gambar yang dapat ditangkap oleh indra manusia.
Contoh Aplikasi Rangkaian Digital
Perangkat Audio: Rangkaian digital digunakan dalam amplifier untuk mengatur gain dan impedansi, dalam equalizer untuk mengatur frekuensi suara, dan dalam efek suara untuk menghasilkan efek reverb, delay, dan chorus.
Perangkat Video: Rangkaian
Bangunan Lanjutan Rangkaian Digital
Setelah memahami komponen dasar dan konsep logika digital, kita akan membahas bagaimana rangkaian-rangkaian tersebut digabungkan untuk membentuk fungsi yang lebih kompleks.
Registrasi: Merupakan kumpulan beberapa flip-flop yang dapat menyimpan data digital dalam format multi-bit. Registrasi digunakan untuk menyimpan data sementara, melakukan pergeseran bit (shifting), dan penghitungan aritmatika sederhana.
Penghitung (Counter): Rangkaian yang secara otomatis menambah atau mengurangi nilai berdasarkan sinyal clock. Kombinasi flip-flop dan gerbang logika dapat membuat counter biner, counter dekade (desimal), dan counter up/down.
Mesin Kondisi (State Machine): Rangkaian yang outputnya ditentukan oleh keadaan (state) saat ini dan input yang diterima. Mesin kondisi sering digunakan untuk mengontrol urutan proses dalam perangkat audio video, seperti pemutar musik digital atau pengontrol pencahayaan panggung.
Unit Logika Aritmatika (ALU): Merupakan bagian dari CPU (Central Processing Unit) yang melakukan operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dan logika (AND, OR, NOT) pada data digital.
Antarmuka dan Komunikasi Digital
Perangkat audio video modern jarang bekerja secara mandiri. Biasanya mereka perlu berkomunikasi dan bertukar data dengan perangkat lain. Beberapa protokol komunikasi digital yang umum digunakan meliputi:
Serial Peripheral Interface (SPI): Protokol komunikasi sinkron yang sering digunakan untuk komunikasi jarak pendek antar IC.
I2C (Inter-Integrated Circuit): Protokol komunikasi sinkron dua arah untuk komunikasi antar IC pada jarak pendek.
Universal Serial Bus (USB): Protokol komunikasi serial yang banyak digunakan untuk menghubungkan perangkat seperti komputer, printer, dan kamera.
Pemrograman Mikrokontroler
Mikrokomputer (microcontroller) adalah IC yang mengintegrasikan CPU, memori, dan peripheral (antarmuka) ke dalam sebuah paket. Mikrokomputer dapat diprogram untuk menjalankan fungsi kontrol yang kompleks dalam perangkat audio video. Bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk mikrokomputer antara lain:
Assembly Language: Bahasa pemrograman tingkat rendah yang berinteraksi langsung dengan instruksi mesin mikrokomputer.
C Language: Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang portabel dan efisien, banyak digunakan untuk pemrograman mikrokomputer.
Desain dan Simulasi Rangkaian Digital
Proses perancangan rangkaian digital melibatkan beberapa tahap:
Mendefinisikan fungsi yang diinginkan.
Memilih komponen dan logika yang sesuai.
Menyusun skema rangkaian.
Simulasi rangkaian menggunakan software.
Membangun dan menguji rangkaian fisik.
Software simulasi seperti LogicWorks, Multisim, dan Xilinx ISE memungkinkan perancangan dan pengujian rangkaian digital secara virtual sebelum perakitan fisik.
Contoh Aplikasi Lanjutan
Pengkodean dan Dekode Audio Digital: Rangkaian digital digunakan untuk mengkodekan sinyal audio analog menjadi format digital (misalnya Pulse Code Modulation - PCM) dan sebaliknya untuk dekode sinyal digital menjadi audio analog.
Antarmuka MIDI (Musical Instrument Digital Interface): Protokol komunikasi digital untuk bertukar informasi kontrol musik antar perangkat musik elektronik.
Pengontrol Efek Digital: Rangkaian digital digunakan untuk memproses sinyal audio dan menghasilkan berbagai efek suara secara real-time, seperti delay, chorus, dan reverb.
Sistem Pengolah Sinyal Digital (DSP - Digital Signal Processing): Teknik untuk memproses sinyal digital, digunakan dalam berbagai aplikasi audio video seperti noise reduction, kompresi audio, dan koreksi frekuensi.
Kesimpulan
Penguasaan terhadap rangkaian elektronika digital merupakan bekal penting bagi teknisi audio video untuk memahami bagaimana perangkat bekerja, melakukan perbaikan, dan bahkan modifikasi. Modul ini hanya memberikan gambaran dasar. Untuk menguasai teknik ini secara menyeluruh, diperlukan pembelajaran yang berkelanjutan dan praktik membangun rangkaian digital.