3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Audio Video pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Audio Video. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
3.20 Merencanakan instalasi sistem hiburan pertunjukan siaran langsung di ruang terbuka atau di ruang tertutup
4.20 Membuat instalasi sistem hiburan pertunjukan siaran langsung di ruang terbuka atau di ruang tertutup
Sumber : https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2020/11/WhatsApp-Image-2020-10-22-at-14.06.10-840x493.jpeg
Semua orang tentu membutuhkan hiburan untuk melepaskan diri dari kepenatan akan aktivitas seharian. Di zaman sekarang ini, menonton film bisa dilakukan di mana saja, entah di bioskop, di rumah, ataupun di jalan. Walaupun demikian, tidak ada yang bisa menggantikan kenikmatan menonton film di ruangan gelap dengan layar besar dan tata suara yang menggelegar. Siaran merupakan sebuah pesan/rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, ataupun suara dan gambar yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Pada bab berikut ini akan dibahas tentang instalasi sistem hiburan pertunjukan siaran langsung.
MENGAMATI
Amatilah sebuah konsep hiburan yang disiarkan secara langsung! Bagaimana sebuah pertunjukan tersebut dapat terkoordinasi secara rapi tanpa harus ada proses editing dalam sebuah siaran langsung?
Sebuah siaran langsung (live) merupakan sebuah proses shooting (produksi) yang dilakukan secara bersamaan dengan penyiarannya kepada audiens. Siaran live membutuhkan konsentrasi dan persiapan yang sangat matang. Alasannya, kesalahan yang dilakukan sekecil apa pun dalam proses siaran tidak dapat diperbaiki atau diputar ulang. Artinya, siaran secara live tidak melalui proses penyuntingan (editing) terlebih dahulu.
1. Definisi Sistem Hiburan
Hiburan merupakan segala sesuatu, baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, ataupun perilaku yang dapat menjadi penghibur hati yang susah atau sedih. Pada umumnya, hiburan dapat berupa musik, film, opera, drama, permainan, bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan di waktu senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, dan membaca juga dapat dikategorikan sebagai hiburan. Hiburan sering memberikan kesenangan, kenikmatan, dan tawa. Pada waktu atau konteks tertentu, ada juga tujuan tambahan yang serius. Misalnya, berbagai bentuk perayaan, festival religius, atau satire.
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan. Program yang menampilkan kemampuan atau performance seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di dalam studio maupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika mereka yang tampil adalah para musisi maka disebut pertunjukan musik. Jika yang tampil adalah para olahragawan maka pertunjukan itu disebut pertunjukan olahraga, begitu pula dengan pertunjukan memasak, lawak, dan sebagainya.
Siaran langsung indoor
Siaran langsung Outdoor
Siaran secara langsung dibedakan menjadi dua macam, yaitu siaran langsung dari studio dan siaran langsung yang berasal dari luar area stasiun televisi tersebut. Siaran langsung yang dimaksud meliputi acara rapat penentuan hilal untuk menentukan kapan puasa hari pertama dimulai, konser band, pertandingan sepak bola, dan kegiatan lainnya secara live.
2. Sistem Penyiaran TV untuk Siaran Langsung
Pada sistem televisi ada tiga bagian yang saling terkait, yaitu studio televisi, pemancar televisi, dan penerima televisi. Diagram blok dan prinsip dari suatu pemancar televisi dapat dilihat pada gambar berikut.
Skema Dari suatu siran langsung, Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-Ac8utoYwZ0I/UyfMhtDxXYI/AAAAAAAAAwc/IneZHJRHbmI/s1600/Skema.jpg
Apabila sebuah kamera diarahkan ke suatu gambar atau objek, cahaya yang dipantulkan oleh gambar atau objek masuk ke kamera melalui lensa kemudian oleh cermin dichroic dibagi menjadi tiga komponen warna primer, yaitu merah, hijau, dan biru. Ketiga komponen warna tersebut oleh setiap tabung pengambil (sebagai transduser) diubah menjadi energi listrik (sinyal gambar/ video). Sebelum diteruskan ke bagian pemancar sinyal, video tersebut dilakukan pengodean. Sementara itu, suara ditangkap oleh mikrofon kemudian fungsinya sebagai transduser mengubah energi suara menjadi energi listrik (sinyal suara/audio). Keluaran (output) kamera dan mikrofon diteruskan ke Video Tape Recorder (VTR) untuk direkam dan atau disalurkan langsung ke unit pemancar televisi. Pada unit pemancar televisi, sinyal video diperkuat oleh rangkaian penguat video dan selanjutnya dimodulasikan dengan gelombang pembawa video yang berasal dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa video. Untuk sinyal video, modulasi dilakukan secara modulasi amplitudo (AM). Setelah dimodulasikan, sinyal modulasi video diteruskan ke rangkaian penguat daya video untuk memperoleh daya yang besar.
Sinyal audio diperkuat oleh penguat audio kemudian dimodulasikan dengan gelombang pembawa audio yang berasal dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa audio. Sistem modulasi untuk audio adalah modulasi frekuensi (FM). Sinyal modulasi audio diteruskan ke penguat daya untuk memperoleh daya yang besar. Selanjutnya, kedua sinyal modulasi tersebut diteruskan ke unit penggabungan dan diteruskan ke antena untuk dipancarkan. Berikut ini blok diagram sound sistem pertunjukan.
Diagram sound sistem untuk pertunjukan
Dari gambar di atas dapat dijabarkan fungsi dari bagian-bagian sound system sebagai berikut.
a. Bagian input (input transduser) berfungsi mengubah energi getar/suara menjadi energi listrik/sinyal audio.
b. Bagian proses adalah bagian yang berfungsi mengubah karakter sebuah sinyal audio yang diterima dari sinyal input, untuk menghasilkan suara sesuai dengan yang diinginkan.
c. Unit penguat berfungsi sebagai penguat akhir sinyal input yang sebelumnya melalui bagian proses untuk mendapatkan penguatan sinyal yang maksimal.
d. Dalam sistem suara, bagian output transduser berfungsi mengubah sinyal audio yang sudah diproses dan dikuatkan menjadi gelombang suara lagi yang dapat dinikmati oleh orang banyak.
e. Power supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua rangkaian. Power supply secara umum mengeluarkan dua jenis output, yaitu output teregulasi dan tidak teregulasi. Output teregulasi dipakai untuk rangkaian pengatur nada dan penguat awal, sedangkan rangkaian power supply tidak teregulasi dipakai untuk rangkaian power amplifier.
INFO
Terdapat sejumlah risiko yang ditanggung ka program diputuskan untuk disiarkan secara langsung. Ada kendala teknis maupun non-teknis. Tentu saya tidak akan menjelaskan semua, karena pasti terlalu banyak. Saya akan memberikan beberapa contoh saja yang pernah saya alami. Baik, kita mulai dari kendala teknis. Dalam siaran langsung biasa menggunakan Satellite News Gathering (SNG), yakni sebuah van canggih yang dijadikan sebagai transmisi satelit buat mengirim signal audio-video.
Dalam penyiaran televisi, transmisi satelit sangat penting. Ada dua terminal yang melengkapi sistem satelit. Terminal pertama buat mengirim signal transmisi ke satelit (uplink) dikirim ke stasiun televisi (downlink). Nah, ini tugas dari mobil van SNG, di mana bersiaran dari lokasi lalu dikirim ke stasiun televisi untuk direkam atau disiarkan secara langsung dengan sistem distribusi melalui sistem satelit. Sementara terminal kedua tugasnya menerima signal dari satelit (downlink) dan kemudian dipancarkan ke pesawat televisi Anda.
Meski SNG bisa langsung siaran langsung on location (langsung dari lokasi) dan berpindah-pindah (moveable), tetapi kita tetap membutuhkan bantuan tim yang bertugas di Master Control Room (MCR). Sebab, tim ini yang akan mengontrol siaran langsung yang dari lokasi, baik dari segi durasi maupun kalo ada kendala teknis. Pernah kejadian, SNG di lokasi bermasalah, maka MCR akan mengganti siaran dari SNG di lokasi lain, bahkan melakukan tindakan roll VT atau menggantikan siaran dengan sebuah paket berita yang sudah direkam. Ini dilakukan buat mem-back up kendala teknis di lapangan.
Soal durasi juga menjadi kendala teknis yang perlu dipikirkan. Kenapa? Dalam program televisi, tentu durasi program tidak bisa sembarangan. Programming sudah menentukan program A durasinya 1 jam, program B durasinya 2 jam. Setelah program A, ditayangkan program B. Misal, program A yang berdurasi 1 jam punya slot (baca: waktu tayangnya) dari pukul 19:00 sampai 20:00 WIB. Nah, Produser program wajib mematuhi slot tersebut. Durasi tidak boleh under (selesai sebelum pukul 20:00 WIB), apalagi over (kelebihan durasi). Sebab, seandainya durasi tidak tepat, maka akan mengganggu program acara berikut.
Seorang Produser wajib melihat detail durasi yang ada pada rundown. Biasanya Produser akan menghitung durasi dengan tepat, menit per menit sesuai dengan item (baca: materi yang akan dihadirkan dalam siaran langsung. Misal, ada penampilan band atau chit-chat dengan narasumber) itu. Inilah tantangan dalam siaran langsung. Pengalaman saya, rundown yang sudah dibuat dan durasinya sudah cek serta dihitung secara tepat pun sering kali masih meleset. Yang paling sering, meleset, karena over.
Sebenarnya ada beberapa item yang sudah bisa diantisipasi sebelum terjadi over durasi pas siaran langsung. Dalam rundown, hal yang bisa diantisipasi adalah menempatkan penampilan, baik itu band atau tarian ditempatkan di akhir segmen. Ini memang tidak wajib, cuma buat mengantisipasi. Kenapa diletakkan di akhir? Sebab, penampilan band atau tarian bisa segera dipotong dengan bumper out dan langsung commercial break, kalo durasi segmen tersebut sudah over. Kalo durasi lagu atau tarian 4 menit, dalam menit ke-2, Produser bisa minta PD untuk memotong. Yang selama ini sulit buat dipotong adalah durasi chit-chat atau perbincangan. Meski dalam rundown, Presenter dijatahkan melakukan chit-chat pada narasumber selama 3 menit, biasanya di lapangan sering kali sulit tepat. Maklumlah, isi perbincangan sulit diprediksi, meski pertanyaan sudah dibuat. Kita bisa saja sejak awal memprediksi jawaban, tetapi ada beberapa narasumber yang menjawab di luar prediksi kita. Nah, makanya kenapa banyak Presenter yang dianggap sering memotong pembicaraan narasumber, ya karena faktor durasi ini. Produser lah yang memerintahkan Presenter dan PD buat menghentikan chit-chat, karena durasi sudah over.
Tentu Produser tidak sembarangan menghentikan chit-chat. Meski durasi chitchat sudah over di segmen tersebut, terkadang Produser membiarkan, karena chitchat-nya lagi seru-serunya. Kalo durasi di segmen tersebut over, maka akan ada subsidi silang pada durasi berikutnya. Misal, durasi masing-masing segmen 7 menit. Pada segmen 1 terjadi over durasi 2 menit atau segmen ini menjadi 9 menit, maka di segmen 2 durasinya tidak 7 menit lagi, melainkan 5 menit. Siasat lain selain mengurangi durasi di segmen berikut, biasanya Produser akan mengangkat item lain, supaya segmen 2 tetap 7 menit. Misal, di segmen 2 ada item VT yang berdurasi 2 menit. Maka, VT tersebut yang diangkat".
Sumber: https://www.kompasiana.com/
Hiburan dalam pertunjukan dapat didukung oleh beberapa komponen agar menjadi sebuah hiburan yang menarik dan bagus untuk dipandang. Berikut ini komponen-komponen dalam sistem hiburan pertunjukan.
a. Kamera
Kamera berfungsi untuk menangkap gambar/visual dari objek. Kamera biasanya telah dilengkapi mikrofon untuk menangkap suara di depan kamera. Kamera juga dilengkapi dengan VCR untuk merekam gambar dan suara dari objek.
Gambar Kamera
b. Mixer/Switcher video
Mixer/Switcher video digunakan untuk menerima masukan dari setiap kamera, yang digunakan untuk shooting dan meneruskan ke VTR untuk direkam. Alat ini juga berfungsi untuk memilih gambar dari kamera mana yang akan direkam ke VTR.
Mixer Video
C. VTR
VTR (video tape recorder) dan VCR (video cassette recorder) digunakan untuk merekam gambar dan suara objek yang di-shooting. VTR menerima masukan gambar dari mixer video dan masukan suara dari mixer audio atau langsung dari microphone yang dipasang pada objek shooting. Keluaran dari VTR dihubungkan ke pesawat pemancar yang ada di ruang pemancar untuk dipancarkan sebagai siaran langsung atau direkam dulu pada pita magnetis. Setelah itu, diedit dan dijadikan dalam bentuk kaset atau keping VCD/DVD program untuk siaran tunda/tidak langsung.
VTR
d. Mikrofon
Mic digunakan untuk mengubah suara menjadi sinyal audio. Perangkat input dapat berupa berbagai bentuk, misalnya microphone, Wireless Mic, DVD, laptop/HP, dan alat musik. Mic yang menggunakan jack TRS, biasanya panjang kabelnya hanya beberapa meter saja. Mic yang menggunakan sambungan XLR biasanya terpisah dengan kabel. Hal ini dimaksudkan agar panjang kabel yang bisa disesuaikan kebutuhan. Kelebihan dari mic dengan jack XLR adalah kabelnya bisa sangat panjang.
Mikrofon
e. Mixer audio
Mixer digunakan untuk mencampur dari berbagai input menjadi satu output.
1) AUX (An auxiliary port) digunakan untuk disambung ke amplifier.
2) Monitor digunakan untuk disambung ke amplifier untuk speaker monitor.
3) Master digunakan untuk output utama disambung ke amplifier atau equalizer.
4) Insert digunakan untuk disambung ke compressor atau limiter.
5) Record out digunakan untuk disambung ke alat perekam.
6) Phone digunakan untuk disambung ke headphone.
7) Track digunakan untuk berfungsi mirip dengan record out.
8) Line digunakan untuk disambung ke mic.
Gambar MIxer Audio
f. Equalizer
Equalizer berfungsi sama dengan tone control, mengatur frekuensi yang dilewatkan dari mixer menuju amplifier. Perbedaannya, tone control digunakan untuk pengaturan frekuensi pada bandwidth yang luas sedangkan, pengaturan frekuensi equalizer lebih komplet. Sehingga operator sound sistem leluasa mengatur nada dan hasil suara akhir pada speaker enak didengar. Equalizer biasanya digunakan untuk sound sistem acara yang di dalamnya ada musik.
Gambar Equalizer
g. Crossover
Crossover digunakan untuk memisahkan range woofer, midle dan tweeter. Masing-masing frekuensi input dipisah menjadi 3 yaitu low, mid dan high. Input output crossover menggunakan jack XLR (tidak menutup kemungkinan menggunakan tipe jack lain). Crossover mampu memisah sinyal audio stereo.
Gambar Crossover Audio
h. Amplifier
Amplifier digunakan untuk menguatkan sinyal suara. Amplifier biasa disambung dari mixer atau crossover, tetapi juga bisa berdiri sendiri. Langsung menerima input dari mic atau MP3 player. Input amplifier ini menggunakan jack RCA. Ada beberapa input, yaitu phone, tuner, CD, AUX, Network, dan Recorder. Untuk saat ini bisa menggunakan input AUX atau disambung ke beberapa input yang lain, misalnya CD juga tetap bisa bekerja dengan baik. Jika output dari crossover atau mixer berupa XLR dan input amplifier hanya tersedia RCA, maka bisa menggunakan kabel converter. Sementara itu, output menggunakan kabel serabut.
Gambar Amplifier Class D
i. Speaker
Speaker adalah penghasil suara dan ujung dari instalasi audio. Ada berbagai macam speaker, yaitu speaker full range, bass, mid-range, dan tweeter. Penggunaan speaker disesuaikan dengan perangkat yang dipakai. Jika instalasi tanpa menggunakan crossover, speaker yang digunakan adalah speaker full-range. Jika menggunakan crossover, speaker disesuaikan dengan frekuensi crossover. Berikut ini pasangan frekuensi dengan speakernya: low = bass, mid = midrange, high = tweeter.
Speaker Full Range
Siaran langsung dapat dilakukan di dalam studio maupun di luar studio. Siaran di dalam studio misalnya siaran acara/program talk show, dialog, dan sebagainya. Siaran di luar studio mencakup liputan acara yang sifatnya resmi, misalnya acara sidang pleno DPR, pertandingan final olahraga piala Sudirman, dan sebagainya.
Program siaran langsung biasanya sangat ditentukan oleh waktu yang tidak dapat diubah dan pada saat itu juga harus disiarkan ke publik. Artinya, antara pengambilan gambar/liputan dengan penyiarannya bersamaan. Jadi, editing-nya dilaksanakan secara langsung (online) pada studio mini yang diset di lokasi acara berlangsung. Panduan editing-nya menggunakan urutan acara dan EDL (editing decision list) yang dibuat oleh editor. Liputan seperti ini biasanya berbentuk laporan pandangan mata oleh reporter TV. Teknik siaran langsung di dalam studio dapat dijelaskan seperti gambar ilustrasi berikut ini.
Siaran langsung di dalam studio
Personel yang terlibat dalam proses siaran dengan tugas masing-masing dijelaskan sebagai berikut. Pemeran/aktor dan reporter sebagai objek shooting. Pelaksana produksi meliputi produser/asisten produser, sutradara, asisten sutradara/floor manager, switcherman, VTR operator, sound operator, lighting operator, kamerawan, dan operator pemancar. Kegiatan siaran merupakan kerja tim. Oleh karena itu, dituntut kerja sama yang baik dan serasi dalam bertugas. Sementara itu, teknik siaran langsung di luar studio dapat dijelaskan seperti gambar ilustrasi berikut ini.
Siaran langsung di luar studio
Skema Instalasi pertunjukan konser
MENGASOSIASIKAN
Analisislah mengenai contoh sistem pertunjukan secara langsung di ruangan terbuka! Setelah itu, buatlah menjadi sebuah makalah mengenai sistem hiburan pertunjukan secara langsung di ruangan terbuka!
Berikut ini cara membaca blok diagram instalasi audio, mulai input berupa mic hingga output berupa speaker.
MIC -----> MIXER------> AMPLIFIER-------> SPEAKER FULL RANGE
Gambar di atas merupakan urutan pemasangan sistem audio. Urutan tersebut cukup sederhana karena hanya terdiri atas 1 input mic kemudian disambungkan ke mixer, yang dikuatkan dengan amplifier dan speaker. Speaker yang digunakan adalah speaker full range karena hanya menggunakan 1 buah speaker. Perhatikan gambar berikut ini untuk mengetahui tentang penyambungan antarbagian lebih jelas.
Routing adalah pekerjaan awal bagi seorang cableman,hal ini mungkin bagi sebagian pihak adalah hal yang sepele,namun kesalahan sekecil apapun dapat berakibat bencana bagi system settup sound system kita.
Routing audio adalah pekerjaan instalasi kabel input menuju ke link output tiap peralatan audio yang terlibat.
Skema dasar atau gambar blok diagram dari routing sound sistem audio bisa dijelaskan melalui gambar dibawah ini.
Terlihat dengan jelas bila skema atau blok diagram routing dasar diatas tak boleh memiliki kesalahan apapun agar perhelatan atau pagelaran musik yang melibatkan sound system dapat berjalan dengan sempurna.maka dari itu jangan anggap remeh masalah routing ini.
Pada gambar diatas routing awal sudah pasti dimulai dari output instrumen,dan berakhir di input speaker.
Secara garis besar routing sound system' itu ada 2 macam yaitu:
System' biamp
Skemanya sebagai berikut:
Instrumen=>mixer=>graphic equalizer=>crossover aktif=>power amplifier=>speaker
System' direct
Skemanya sebagai berikut:
Instrument=>mixer=>graphic equalizer=>power amplifier=>speaker
Filosofi output to input dan input to output kadang membuat beberapa cableman agak kebingungan jika melibatkan sebuah system yang besar.Contohnya system yang digunakan untuk konser konser bintang ternama dan acara pergelaran yang melibatkan banyak perform artis didalamnya.
Bila kebingungan ini terjadi maka filosofi diatas wajib diterapkan.Hal ini berguna sebagai identifikasi link.Dimana link output sudah dipastikan akan bertemu dengan link input.dan begitu pula sebaliknya.
Jadi tugas seorang cableman adalah mengenali routing terlebih dahulu bila ingin menjadi seorang cableman yang handal.