Dalam sebuah home theater bukan hanya soal menonton film, melainkan merupakan pengalaman menyatu dalam aksi film tersebut. Hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa terciptanya atmosfer dari suara dan efect surround yang bersumber dari penempatan speaker yang tepat. Pada bab ini kita akan membahas tentang instalasi sistem suara pada home theater.
Lakukan pengamatan terhadap jenis home theater yang ada di sekitar Anda dan bagaimana desainnya!
Sebuah home theater terdiri atas audio dan video. Namun, tidak hanya kedua komponen tersebut, tetapi komponen kebisingan ruang pun harus terjaga agar suara dari luar tidak mencampur masuk ke dalam home theater.
Sebuah home theater diartikan sebagai sebuah theater atau bioskop yang ada di dalam rumah. Untuk konsepnya, home theater ini meniru sistem kerja sebuah theater atau bioskop dalam hal perlengkapan menonton. Istilah home theater sering diartikan dengan istilah bioskop rumah, tentunya dengan ini Anda mendapatkan sensasi menonton seperti di bioskop.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa home theater atau bioskop rumah adalah seperangkat alat elektronik hiburan yang di-setting untuk menyajikan suasana menonton seperti di bioskop. Home theater biasanya terdiri atas perangkat video dan audio seperti fitur audio 5 in 1 ch, 7 in 1 ch, dan 9 in 1 ch (5 in ch biasanya dikenal dengan 5.1ch, begitu juga dengan fitur audio lainnya) dan untuk perangkat ini dilengkapi dengan banyak jumlah speaker. Home theater standar biasanya menggunakan 4 speaker audio R dan L, 1 unit speaker center, dan 1 subwoofer. Keempat speaker audio R dan L ini tentunya memiliki audio yang berbeda-beda, untuk kualitas audio yang dikeluarkan layaknya Anda berada di dalam bioskop.
2. Fungsi Home Theater
Banyak orang yang salah kaprah mengenai fungsi dari home theater itu sendiri sehingga timbul pertanyaan apakah home theater bagus untuk karaoke dan home theater apa yang bagus untuk karaoke. Pada dasarnya, fungsi home theater ini adalah untuk audio pada saat Anda menyaksikan film atau dapat diartikan sebagai home cinema, yaitu sebuah audio untuk orang yang hobi menonton film. Tentunya dari fungsi di atas dapat menjelaskan tentang kualitas audio di home theater tidak diperuntukkan untuk karaoke. Bagi Anda yang ingin mencari speaker kualitas audio terbaik untuk karaoke, sebaiknya menggunakan speaker pasif. Alasannya, kualitas audio yang dikeluarkan speaker pasif ini dikenal cocok untuk yang memiliki hobi karaoke.
3. Komponen Home Theater
Berdasarkan identifikasi perbedaan kenyamanan menonton film di gedung bioskop tersebut maka kebutuhan peralatan yang diperlukan untuk memenuhi gambar besar, jelas, dan sistem suara surround. Dengan demikian, pembuatan home theater membutuhkan elemen-elemen minimum berikut.
a. Layar televisi yang besar (sekurang-kurangnya 27 inci diukur secara diagonal) dengan gambar yang jelas.
Berikut jenis TV yang biasa digunakan dalam home theater.
1) Televisi Direct-view Standar
Variasi terbesar dalam sistem home theater adalah televisi. Mungkin dapat diperoleh dengan televisi layar lebar direct-view atau proyeksi memantulkan dari belakang atau depan televisi. Faktor utama yang menentukan harga televisi adalah ukuran dan resolusi gambar. Televisi direct-view merupakan pengaturan kebanyakan yang sudah familiar. Memiliki cathode ray tube (CRT) dan scanning electron gun yang mewarnai gambar pada layar yang dilapisi fosfor. Televisi direct-view yang baik mengantarkan gambar yang istimewa, namun teknologi tabung membatasi ukuran. Layar televisi direct-view terbesar yang dapat diperoleh hingga saat ini ukuran diagonal 40 inci. Televisi definisi tinggi (High Definition Television/HDTV) memiliki resolusi jumlah garis vertikal lebih banyak sehingga memungkinkan duduk lebih dekat dan masih dapat melihat gambar dengan jelas ketika menonton format HDTV.
TV direct view standart ( Sumber : https://media.hswstatic.com/)
2) Televisi Proyeksi Belakang
Jika ukuran layar besar merupakan hal penting bagi pengguna, lihat televisi proyeksi belakang. Pengaturan ini tidak mempunyai batasan DE ukuran yang sama seperti televisi direct-view. Televisi ini tidak menggunakan peraga tabung sinar katode, sebagai gantinya menggunakan layar proyeksi.
TV Proyeksi Belakang (Sumber: https://w7.pngwing.com/)
Terdapat banyak perbedaan jenis televisi proyeksi belakang. Perbedaan itu meliputi Tabung Sinar Katode (Cathode ray tube /CRT), Digital Light Processing (DLP), Liquid Crystal Display (LCD), dan Liquid Crystal on Silicon (LCoS).
a) Tabung Sinar Katode (Cathode ray tube /CRT)
CRT menggunakan 3 katode masing-masing menghasilkan warna merah, hijau, dan biru, Ini dapat menghasilkan gambar besar dengan kontras yang baik namun juga besar dan berat.
Gambar TV Tabung
b) Digital Light Processing (DLP)
DLP menggunakan satu atau tiga peranti cermin mikro digital (Digital Micro mirror Devices/DMD) untuk menciptakan semua piksel yang membentuk gambar. DLP diatur juga untuk menciptakan gambar yang baik, namun celah antara cermin mikro dapat menghasilkan efek pintu layar. Beberapa pengguna juga mencatat adanya suatu efek pelangi bila memindahkan fokusnya dari satu bagian layar ke pengaturan lain pada DLP yang hanya menggunakan satu DMD
Digital light processing Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_Light_Processing
c) Liquid Crystal Display (LCD)
LCD mengarahkan cahaya melalui kristal cair dan memperbesar untuk diproyeksikan. Suatu LCD TV dapat menjadi ringan dan ramping, namun tidak memiliki level hitam yang baik. Padahal kemampuan menghasilkan warna yang benar-benar hitam ini penting untuk detail dan kontras yang baik.
Liquid crystal display ( LCD )
d) Liquid Crystal on Silicon (LCOS)
Jenis ini menyerupai persimpangan antara DLP dan LCD. L.COS tidak memiliki pintu layar atau efek pelangi yang dihasilkan DLP. Ini tidak sebagaimana jenis peraga yang lain dan beberapa pengaturan tidak memiliki level hitam yang sangat baik.
Liquid Crystal on Silicon (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Liquid_crystal_on_silicon)
3) Televisi Proyeksi Depan
Televisi proyeksi depan standar bekerja dengan cara yang sama menariknya seperti televisi proyeksi belakang, namun sistem tidak diisikan dalam case televisi. Ini dikemas lebih menyerupai proyektor film, merupakan satu satuan terpisah dan bayangan televisi dipusatkar pada suatu layar yang dibuat terpisah. Keuntungan utama dari televisi proyeksi depan adalah ukuran layar sangat besar. Komponen tidak harus dikemas bersama maka ukuran layar dibatasi terutama karena ruang. apakah ukuran layar sesuai dalam teater dan seberapa jarak yang dapat diambil antara proyektor dan layar. Layar selebar 200 inci bukanlah hal yang luar biasa. Kapasitas proyektor bervariasi sehingga mampu untuk memproyeksikan gambaran terang melintasi ruangan.
Proyeksi depan (Sumber: https://www.nusantarakomputer.com)
Keberadaan speaker sangat bervariasi sebaik harganya. Peran utama dalam pembelian speaker apakah akan digunakan dalam home theater atau sound system stereo adalah mencoba dan memutuskan apakah suaranya bagus. Untuk sistem home theater, akan diperlukan beberapa yang identik. speaker standar tentunya dengan jumlah tergantung pada seberapa banyak kanal yang diinginkan untuk membangun suara surround. Selain itu, akan diperlukan pemilihan speaker subwoofer untuk suara bass.
Secara ideal, sekurang-kurangnya lima speaker yang identik untuk memperkaya suara dari semua sisi. Namun hal ini namun ini tergantung pada ruang teater dan budget yang disediakan. Jika ingin hemat uang, dapat digunakan televisi dengan speaker yang ada di dalamnya dijadikan sebagai sentral depan, namun ini tidak akan memberikan hasil yang terbaik. Model speaker yang berbeda akan menangani suara secara berbeda, membuat efek surround yang tidak seimbang. Untuk mendapatkan pengaruh kualitas teater, ambil tiga speaker depan yang identik ukuran penuh. Ada empat jenis speaker yang sangat populer dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, yang dijelaskan sebagai berikut.
1) Speaker Floor-standing
Floor standing atau tower merupakan speaker telah bertahun-tahun digunakan dan dalam banyak cara, tetap standar terhadap semua jenis speaker lain yang diakui. Umumnya adalah:
a) lebih besar daripada speaker jenis lain;
b) menghasilkan cakupan frekuensi luas, meliputi kedalaman bass; dan
c) amplifier daya memberikan volume per watt-nya lebih efisien.
Speaker tower cenderung lebih mahal daripada speaker bookshelf, namun tidak diinginkan untuk ruang yang terlalu besar.
Speaker Floor-standing
2) Speaker Bookshelf
Jika bekerja dengan ruang dan budget terbatas, bookshelf merupakan alternatif pilihan yang baik untuk model floor standing. Dengan speaker bookshelf diperoleh keuntungan:
a) speaker lebih kecil sehingga dapat diletakkan berdiri atau pada rak; dan
b) performansi sempurna dalam kotak lebih kecil (biasanya harga lebih murah).
Speaker bookshelf hampir selalu dua arah. Penggemar audio menyukainya karena ketika diletakkan berdiri, ia dapat memberikan keseluruhan dan gambaran stereo yang akurat. Bagaimanapun karena ukurannya, speaker ini tidak dapat menghasilkan frequensi bass rendah seperti model floor standing. Akibatnya banyak orang menambah Powered Subwoofer untuk menghasilkan bass kusus home theater.
speaker bookshelf
3) Subwoofer/Satellite Systems
Speaker satelit dapat diletakkan pada dinding atau langit-langit atau dapat juga ditempatkan berdiri atau di rak. Kombinasi speaker satelit dan subwoofer:
a) sedikit mengambil tempat,
b) mudah diintegrasikan ke dalam dekor, dan
c) menyampaikan kaya warna suara.
Kebanyakan subwoofer lebih besar dari satelit. Namun karena sifatnya omni directional gelombang suara frekuensi rendah, subwoofer dapat ditempatkan di luar tanpa mengorbankan kinerjanya.
Subwoofer/satellite systems
4) Speaker di Dalam dan di Luar Dinding
Speaker dalam dinding dan dalam langit-langit bekerja dengan cara yang sama seperti speaker pada umumnya, namun ditempatkan di dalam bingkai dan diatur di dalam dinding (langit-langit). Sebagai ganti dari speaker cabinet terpisah, speaker ini menggunakan dinding sebagai cabinet.
Walaupun demikian, kebanyakan speaker dalam dinding cakupan penuh, mungkin ingin ditambahkan powered subwoofer ke sistem untuk menguatkan bass, khususnya home theater. Beberapa pabrikan menghasilkan subwoofer in-wall juga in-floor dengan baik. Dengan instalasi yang tepat, speaker besar ini dan tidak begitu mencolok di dalam dekor ruang, bahkan kadang mempunyai kisi-kisi yang dapat dicat. Beberapa sistem home theater biasanya lebih ringkas, umumnya speaker lebih murah untuk dua surround kanal belakang. Pada umumnya memberikan hasil dan resolusi terbaik jika tidak memiliki speaker ukuran penuh dalam ruang teater. Sebagian orang menyukai speaker bipole dan dipole lebih kecil karena membangkitkan suara dalam multiarah, lebih memberikan penghamburan suara.
Hal lain yang dipikirkan adalah teknologi speaker. Speaker elektronik atau planar magnetic dapat dipertimbangkan mengganti perancangan driver konvensional dinamis. Untuk membuat susunan sistem home theater lebih mudah, banyak produsen menjual peralatan home theater dalam paket lengkap dengan speaker, menempatkan seperangkat speaker depan dan belakang. Paket ini ditawarkan dengan harga dan kualitas yang bervariasi sehingga akan memberikan tes pengarah sebelum dibeli, jadi seperti dengan speaker individual. Jika harga bukan tujuan, sebaiknya ambil sistem home theater secara bersama-sama. THX besertifikasi dapat dijadikan pilihan.
Gambar Speaker di Dalam dan di Luar Dinding
c. Pemecah sinyal suara surround dan pengirimannya ke speaker (penerima suara)
Penerima audio/video (A/V) dan penguat disusun dalam home theater dikerjakan sebagaimana menyusun penerima dan penguat dalam sistem stereo kebanyakan. Sinyal penerima menerima peranti masukan yang bervariasi, seperti VCR, DVD player, atau piringan satellite. Penerima menginterpretasikan dan menguatkan sinyal kemudian mengirim ke peranti keluaran seperti televisi dan sistem suara.
Gambar Amplifier surround
Susunan penerima audio video dan penguat dalam home theater sebenarnya kombinasi dari komponen yang berbeda-beda. Ada beberapa DVD atau dibangun dengan media player yang lain. Sistem home theater dapat dibangun dengan komponen-komponen yang dibeli secara terpisah, namun kebanyakan orang membeli sebagai satu kesatuan karena ini lebih efektif. Komponen penerima berupa beberapa hal berikut.
1) Masukan audio video untuk sumber video dapat berupa DVD, DVR player
2) Preamplifier
3) Dekoder suara surround (sinyal prosesor) 4) Power amplifier untuk setiap kanal suara
5) Keluaran untuk speaker dan televisi
Komponen sumber seperti DVD dan DVR player sinyal diumpankan ke satuan penerima. Dapat dipilih mana komponen masukan yang diinginkan untuk diumpankan ke satuan keluaran dan preamplifier memilih sinyal ini dan menguatkan pada level tertentu. Penerima mengirimkan video ke televisi dan mengirim sinyal audio ke decoder. Decoder menyeleksi kanal suara yang berbeda dari sinyal video, kemudian mengirim informasi ke penguat setiap kanal keluaran suara. Penguat-penguat ini dihubungkan ke speaker yang sesuai.