Kompetensi Dasar
3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
4.11 Membuat indikator keberhasilan proses prosuksi massal
3.12 Menerapkan proses prosuksi massal
4.12 Melakukan produksi massal
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu
memahami konsep produksi massal dengan tepat;
menetapkan kualitas produk dengan tepat;
menentukan biaya produksi dengan tepat;
mengklasifikasikan proses produksi massal dengan tepat;
membuat tindak lanjut produksi dengan tanggung jawab; serta
melakukan evaluasi produk dengan tanggung jawab.
A. Konsep Produksi Massal
Sebelum melakukan produksi massal tentunya harus lebih dahulu memahami konsep produksi massal yaitu tahap perencanaan. Produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang maupun menciptakan barang baru untuk memenuhi kebutuhan. Adapun produksi massal merupakan kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang/ jasa maupun menciptakan benda/jasa baru secara terus-menerus. Tujuan produksi massal yakni memenuhi kebutuhan yang dibuat dalam jumlah besar. Kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi menuntut produsen untuk memproduki suatu barang/jasa dalam jumlah besar agar kebutuhan pasar dapat terpenuhi.
1. Memahami Produksi Massal
Kebutuhan masyarakat pada era ini semakin tinggi seiring dengan kompleksnya kegiatan yang dilakukan masyarakat dan jumlah penduduk yang bertambah banyak. Kebutuhan masyarakat yang semain tinggi membuat para produsen berlomba-lomba melakukan produksi barang secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan memproduksi barang dalam jumlah besar maka biaya produksi akan semakin rendah sehingga lebih menguntungkan produsen.
Produksi massal dilakukan sesuai dengan standar spesifikasi yang sama berdasarkan standar produksi barang sebelumya. Akan tetapi, produksi massal melibatkan lebih banyak tenaga dalam pelaksanaanya. Keputusan untuk melakukan produksi massal mutlak berada di tangan produsen dengan memperhatikan kebutuhan pasar dalam proses pembuatannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produksi massal merupakan kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang/jasa yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diproduksi dalam jumlah besar.
Gambar 1.1 Prosuksi laptop Acer. sumber https://commercial.acerid.com/
2. Ciri-Ciri, Kekurangan, dan Kelebihan Produksi Massal
Produsen yang melakukan produksi massal tentunya akan menggunakan bahan baku dan tenaga kerja semaksimal mungkin. Hal tersebut bertujuan agar hasil produksi sesuai dengan target yang diharapkan sehingga dapat menghemat biaya produksi.
a. Ciri-ciri produksi massal
Ciri-ciri produksi massal diuraikan sebagai berikut.
Produksi yang dihasilkan dalam jumlah besar dalam sekali produksi Perusahaan yang melakukan produksi massal akan menghasilkan barang dalam jumlah besar pada sekali proses produksi. Hal tersebut karena bahan baku dan tenaga kerja yang dimiliki banyak.
Biaya per unit yang rendah Barang yang dihasilkan dari proses produksi massal akan memilih harga per unit yang lebih rendah jika dibandingkan barang yang bukan hasil dari produksi massal. Hal ini disebabkan dalam produksi massal perusahaan akan membeli bahan baku dalam jumlah besar sekaligus. Dengan demikian, bahan baku menjadi lebih murah ketika dibeli dalam jumlah besar daripada dalam jumlah sedikit.
Tujuan dilakukan produksi yaitu menguasai pasar Perusahaan yang memilih untuk memproduksi barang dalam jumlah banyak memiliki tujuan menguasai pasar karena melihat permintaan dari konsumen yang tinggi.
Barang hasil produksi dijual di pasar bebas Barang hasil produksi massal suatu perusahaan akan dipasarkan tanpa memilih target pasar tertentu untuk menjual produk yang dihasilkan. Dengan kata lain, barang hasil produksi massal akan dijual di pasar bebas agar cepat terjual habis.
Tidak ada variasi produk yang dibuat Barang yang dihasilkan dari perusahaan yang melakukan produksi massal umumnya hanya terdiri atas satu jenis barang atau tanpa variasi. Hal ini karena perusahaan hanya menargetkan jumlah produksi yang banyak daripada memikirkan variasi keinginan konsumen.
Wajib memiliki persediaan produk untuk memenuhi permintaan pada masa tunggu.
b. Kelebihan produksi massal
Produksi massal yang dilakukan suatu perusahaan/produsen memiliki kelebihan. Berikut diuraikan kelebihan dari proses produksi massal.
Hemat biaya produksi Produksi massal termasuk hemat biaya karena barang diproduksi dalam jumlah besar dan harga bahan produksi yang digunakan cenderung lebih murah. Hal ini karena produk dibeli dalam jumlah besar sekaligus.
Efisiensi waktu produksi Perusahaan yang melakukan produksi massal umumnya menggunakan mesin produksi yang canggih. Akibatnya, pekerja dalam proses produksi dipermudah sehingga produksi yang dilakukan akan cepat selesai.
Tingkat keakuratan produk tinggi Tingginya keakuratan produk yang dihasilkan produksi massal karena penggunaan mesin produksi yang canggih dengan kesalahan minim.
Tingkat produksi yang cepat Penggunaan mesin produksi yang canggih selain menghasilkan keakuratan produk yang sangat tinggi juga akan mempercepat proses produksi.
c. Kekurangan produksi massal
Kekurangan dari proses produksi massal yang tidak dapat dihindari oleh suatu perusahaan diuraikan sebagai berikut.
Kagiatan produksi yang sangat kaku Kegiatan produksi yang kaku terjadi karena dalam proses produksi menggunakan mesin. Akibatnya, apabila pada pertengahan proses produksi ditemukan kesalahan, akan berpengaruh terhadap keseluruhan hasil produksi.
Variasi produk yang dihasilkan kurang beragam
Produk yang kurang seragam disebabkan oleh salah satu ciri dari produksi massal yakni tidak adanya variasi produk atau produk hanya dibuat dalam satu jenis. Dampak ciri tersebut yakni tidak dapat terpenuhinya keinginan dari konsumen yang beragam.
Biaya yang mahal Biaya yang dikeluarkan untuk membeli mesin produksi canggih untuk produksi massal cenderung mahal.
Tidak ada jaminan produk laris
Produksi massal tidak memiliki jaminan semua produknya akan laris, mempertimbangkan kekurangan-kekurangan terutama dengan produksi massal yang disebutkan sebelumnya.
3. Perencanaan Produksi Massal
Berikut dipaparkan perencanaan produksi masal yang meliputi konsep perencanaan produksi, ruang lingkup perencanaan produksi, unsur-unsur dalam perencanaan produksi, jenis-jenis perencanaan produksi, faktor-faktor yang berpengaruh dalam perencanaan produksi, dan langkah-langkah perencanaan produksi.
a. Konsep perencanaan produksi
Perencanaan produksi merupakan suatu tahap paling awal yang bertujuan menetapkan barang yang akan diproduksi, bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, jumlah barang yang akan diproduksi, dan waktu yang diperlukan untuk produksi hingga selasai proses produksi. Perencanaan produksi digunakan sebagai arahan dalam seluruh aktivitas produksi dari awal sampai akhir. Hal ini dimaksudkan agar proses produksi dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai perusahaan.
b.Ruang lingkup perencanaan produksi
Perencanaan produksi yang baik merupakan kunci tercapainya kesuksesan produksi dalam suatu perusahaan. Kegiatan-kegiatan perencanaan produksi diuraikan sebagai berikut.
Mempersiapkan rencana produksi, mulai dari permintaan pasar sampai proyeksi penjualan.
Membuat jadwal penyelesaian proses produksi setiap barang.
Merencanakan produksi, pengadaan bahan baku, dan komponen dari luar yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Menjadwalkan proses operasi produksi kepada setiap unit yang terkait.
Menyampaikan jadwal penyelesaian produksi tiap pemesanan kepada konsumen.
c.Tujuan dan fungsi perencanaan produksi
Dalam suatu proses produksi massal suatu perusahaan, perencanaan produksi memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut.
1) Tujuan perencanaan produksi
Perencanaan produksi bertujuan meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan yang didapat dari proses produksi.
a. Mendapatkan keuntungan yang maksimal Tujuan perusahaan dalam melakukan proses produksi suatu barang tentunya agar mendapatkan keuntungan yang maksimal menggunakan biaya produksi seminimal mungkin. Cara agar tujuan tersebut tercapai yaitu diperlukan perencanaan produksi yang tepat, seperti penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan faktor lain yang berhbungan dengan proses produksi.
b. Memaksimakan kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan merupakan faktor terpenting yang harus dipikirkan oleh produsen atau perusahaan. Kepuasaan pelanggan akan berpengaruh terhadap pemasaran produk yang dihasilkan suatu perusaaan. Semakin besar tingkat kepuasan pelanggan maka akan semakin mudah bagi produsen maupun perusahaan untuk memasarkan produk yang telah dibuat.
c. Meminimalkan perubahan nilai produksi suatu produk Perencanaan produksi yang telah dibuat oleh produsen memiliki tujuan, salah satunya agar bahan baku yang telah dimiliki digunakan sesuai dengan jadwal produksi. Hal ini karena apabila bahan baku digunakan untuk produksi yang tidak sesuai dengan jadwal, akan berdampak pada perubahan nilai suatu produk.
d. Meminimalkan adanya perubahan tenaga kerja Meminimalkan adanya perubahan tenaga kerja dalam proses produksi bertujuan agar perusahan dapat mengetahui jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi. Hal ini dapat meminimalkan biaya tambahan untuk tenaga kerja.
e. Memaksimalkan perlengkapan produksi dan inventaris yang dimiliki oleh pabrik Perencanaan produksi yang baik dapat memaksimalkan penggunaan perlengkapan produksi dan inventaris yang dimiliki oleh pabrik sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
2) Fungsi perencanaan produksi
Selain memliki tujuan, perencanaan produksi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
a. Menjamin rencana produksi barang maupun penjualan barang oleh perusahaan
Ketepatan perusahaan dalam membuat perencanaan produksi akan memudahkan perusahaan untuk menjamin konsumen bahwa proses produksi dan penjualan akan berjalan lacar sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.
b. Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi
Perencanaan produksi yang tepat akan bermanfaat bagi perusahaan untuk mengukur kemampuan produksi barang yang serupa dari waktu ke waktu.
c. Alat yang digunakan untuk memonitor hasil produksi
Perencaan produksi yang tepat dapat digunakan sebagai alat untuk memonitor hasil produksi secara akurat sehingga tujuan produksi dapat berjalan lancar dan tepat.
d. Unsur dalam perencanaan produksi
Unsur dalam perencaan produksi dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Tujuan produksi
Ketika melakukan perencaan produksi, tujuan dari produksi harus jelas agar dapat dipahami oleh manajemen perusahaan.
2) Pengukuran dan standar produksi
Saat melakukan produksi, perusahaan harus mampu mengukur kemampuan konsumen untuk menyerap produk tersebut agar tidak menimbulkan kerugian akibat produksi berlebih.
3) Perencanaan merupakan fakta objektif
Perencanaan produksi yang dibuat oleh suatu perusahaan harus sesuai dengan yang akan dikerjakan pada proses produksi, bukan sekadar perencanaan saja.
4) Perencanaan harus dapat diukur
Perencanaan produksi yang dibuat diharapkan dapat diterapkan secara maksimal sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
5) Tahap awal pelaksanaan produksi
Perencanaan produksi merupakan tahapan awal yang harus dikerjakan oleh perusahaan sebelum melakukan proses produksi sehingga produksi dapat berjalan lancar.
e. Jenis-jenis perencanaan produksi
e. Jenis-jenis perencanaan produksi
Jenis-jenis perencanaan produksi dipaparkan sebagai berikut.
1) Perencanaan jangka panjang (long range planning)
Perencanaan jangka panjang merupakan perencaan produksi perusahaan jangka panjang yang dapat digunakan lebih dari satu tahun bahkan lima tahun yang akan datang.
2) Perencanaan jangka menengah (medium range planning)
Perencanaan jangka menengah merupakan perencaan produksi perusahaan jangka menengah yang dapat digunakan dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun yang akan datang.
3) Perencanaan jangka pendek (short range planning)
Perencanaan jangka pendek merupakan perencanaan produksi perusahaan jangka pendek yang hanya dapat digunakan dalam kurun waktu satu tahun bahkan kurang dari satu tahun.
f. Faktor yang berpengaruh dalam perencanaan produksi Perencanaan produksi memiliki faktor yang dapat memengaruhi produksi yakni faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasannya.
1) Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari dalam proses produksi meliputi kapasitas mesin, produktivitas tenaga kerja dan kemampuan perusahaan untuk pengadaan suatu bahan produksi.
2) Faktor eksternal merupakan faktor yang muncul di luar dari proses produksi, antara lain inflasi yang terjadi, bencana alam, dan kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi produksi. Langkah-langkah perencanaan produksi.
g. Langkah-langkah perencanaan produksi dijelaskan sebagai berikut.
1) Penelitian dan pengembangan produk
a) Penelitian proses produksi merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengatahui kekurangan dari proses produksi yang dilakukan. Dengan demikian, dapat ditentukan perbaikan yang dilakukan dalam proses produksi selanjutnya.
2) Mencari gagasan dan seleksi produk diuraikan sebagai berikut.
a) Mencari gagasan produk yang akan dibuat
Mencari gagasan produk yang akan dibuat merupakan tahapan pencarian spesifikasi produk yang dapat digunakan untuk pengembangan suatu produk.
b) Menyeleksi produk
Menyeleksi produk merupakan tahapan spesifikasi terbaik yang dimiliki suatu produk yang berkaitan dengan perngembangan produk menjadi lebih baik.
c ) Desain produk pendahuluan
Desain produk pendahuluan terlebih dahulu harus dibuat sebelum menetapkan desain tetap yang akan diproduksi secara massal. d) Pengujian produk
d ) Pengujian produk
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan suatu hasil produksi. Dengan demikian, produk tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak berdasarkan potensi pasar untuk penjualan produk tersebut.
e) Desain akhir produk
Desain akhir dari suatu produk baru dapat dikembangkan apabila hasil pengujian produk terbukti baik dan dapat diterima oleh pasar. 3) Menetapkan skala produksi
3 ) Menetapkan skala produksi
terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu
a) menetapkan waktu atau jadwal poduksi;
b) menetapkan kualitas produksi;
c) menghitung biaya produksi;
d) menetapkan tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi;
e) menetapkan peralatan yang akan digunakan dalam proses produksi; serta
f) menetapkan bahan baku dari proses produksi.
B. Penetapan Kualitas Produk